Senin, 04 Februari 2008

Pemeliharaan ulat sutera

Dari Ulat ke Kupu-Kupu


Seekor ulat sutera di kepompongnya yang terpintal dengan benang sutera.

ila anda mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya dari ancaman lingkungan, apa yang akan anda lakukan? Langkah terbijak bagi anda adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500), ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya: ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang) yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar ke sekitarnya.

Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi proses ini, diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata menatap kehidupan. Selama jangka waktu ini, ulat itu membuat ribuan putaran dan menghasilkan benang sepanjang rata-rata 900-1500 meter.14 Pada akhir proses ini, mulailah tugas baru sebagai bagian dari metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu yang anggun.

Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan, atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi. Khususnya, ajaibnya kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia. Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya, yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.


Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh. Apa pendapat anda jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya? Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim induknya untuk mengerjakan proses seperti itu. Kejadian ulat itu tidak berbeda dari bayi dalam contoh ini.

Dialah Allah, Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha Pembentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang indah; segala sesuatu yang di langit dan di bumi memurnikan dan mengagungkan-Nya; Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Surat al-Hasyr, 24)



Ini sekali lagi mengarahkan kita pada kesimpulan yang sama: makhluk-makhluk hidup hadir ke dalam kehidupan, berkelakuan dan hidup dengan cara yang ditentukan oleh Allah Yang menciptakan mereka. Ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah memberi ilham kepada lebah dan memerintahkannya untuk membuat madu (Surat an-Nahl, 68-69) memberi contoh tentang rahasia besar dunia makhluk hidup. Rahasia ini adalah bahwa semua makhluk hidup tunduk kepada kehendak Allah dan mengikuti takdir yang ditentukan oleh Dia. Karena inilah lebah membuat madu dan ulat sutera membuat sutera.