Selasa, 27 Mei 2008


LAPORAN DIKLAT KURIKULUM BERBASIS ONLINE (CURRIKI)

DI JAKARTA

Pendahuluan

Saat ini aktivitas berbasis online pesat berkembang guna memudahkan melakukan jejaring dengan pihak lain, melakukan bench mark melalui penelusuran web site, juga aktivitas pembelajaran. Pengembangan kurikulum berbasis online dilakukan guna melakukan jejaring kurikulum dalam mata pelajaran sejenis bahkan sampai pada pembelajaran jarak jauh dengan cara online. Lembaga Diklat dan penjamin mutu pendidikan pada Direktorat Lembaga Diklat tersebar di hampir seluruh Indonesia. Hal ini memungkinkan kurikulum online dikembangkan menjadi salah satu alternative dalam mengembangkan kualitas pendidikan pada lembaga-lembaga tersebut.

Dalam mengembangkan kurikulum online, diperlukan pengembangan yang memiliki kemampuan selain kurikulum juga kemampuan dalam bidang informasi dan teknologi. Kedua kemampuan tersebut akan bersinergi menjadi kemampuan mengembangkan kurikulum berbasis online.

Untuk itu Direktorat Pembinaan Diklat merasa perlu untuk melaksanakan pelatihan kurikulum berbasis online bagi para pengembang kurikulum yang selanjutnya disosialisasikan pada setiap pengajar di masing-masing lembaga diklat dan penjamin mutu pendidikan di seluruh Indonesia.

Tujuan Diklat

Tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan diklat ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan Menganalisis kurikulum yang dikembangkan oleh lembaga atau sekolah lain baik didalam maupun di luar negeri

2. Meningkatkan kemampuan menjabarkan standar isi ke dalam Indikator-indikator sesuai dengan kondisi daerah dan lembaga masing-masing.

3. Meningkatkan kemampuan mengoperasikan perangkat online baik piranti keras maupun piranti lunak.

4. Memberikan Keterampilan untuk mengkonversi data kurikulum ke dalam piranti lunak sehingga menjadi kurikulum berbasis online.

5. Meningkatkan Kemampuan untuk mengembangkan kurikulum berbasis online.

Pelaksanaan

Waktu

Diklat Kurikulum Berbasis Online (Curriki) dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai Tgl. 15 s.d. 16 Mei 2008

Tempat

Diklat Kurikulum Berbasis Online (Curriki) Lembaga Diklat dan penjamin mutu pendidikan diselenggarakan di hotel Maharaja Jln. Piere Tendean No 1, Jakarta

Media dan Sumber Belajar

Media yang digunakan dalam diklat ini adalah computer/laptop, LCD projector, ATK, spidol, dan seperangkat sarana online.

Sumber belajar yang digunakan antara lain perangkat sarana prasarana sebagai tempat praktik, dan beberapa panduan pengembangan kurikulum berbasis online.

Materi Diklat

Materi yang disajikan pada diklat terdiri dari materi umum dan materi pokok. Materi umum terdiri atas pemahaman tentang kebijakan dan program Subdit Pengembangan Sarana Direktorat Pembinaan Diklat Ditjen PMPTK. Materi pokok yang disajikan terdiri dari : (1) analisis kurikulum, (2) menjabarkan standar isi ke dalam indicator, (3) mengoperasikan piranti lunak dan piranti keras, (4) konversi data kurikulum, dan (5) mengembangkan kurikulum berbasis online.

Metode

Metode diskusi, simulasi, kerja kelompok, kerja mandiri dan praktik. Diskusi dilakukan untuk menjaring kemampuan awal dan pengalaman, juga untuk memberikan peluang kepada peserta untuk saling berbagi pendapat dan opini tentang kurikulum berbasis online.

Simulasi diberikan sebagai modeling untuk memperagakan beberapa kemampuan berkaitan dengan seluruh materi dan praktik yang dibahas mulai dari analisis kurikulum, menjabarkan standar isi kedalam indikator, mengoperasikan piranti lunak dan piranti keras, konversi data kurikulum, dan mengembangkan kurikulum berbasis online.

Kerja kelompok dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas dan praktik agar ada saling pembelajaran di antara peserta. Kerja mandiri dilakukan guna menyelesaikan tugas yang berkaitan kurikulum berbasis online.

Skenario

Kegiatan diklat ini dilakukan dengan scenario sebagai berikut :

1. Kegiatan pembukaan dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang sama untuk semua peserta diklat.

2. Materi umum program dan materi pokok diklat dilaksanakan pada ruang yang sama

3. Materi penunjang progam diklat (praktik lapangan) dilaksanakan untuk peserta dengan objek yang sesuai dengan program diklat.

4. Proses pembelajaran diklat dilakukan dengan presentasi, tanya jawab, diskusi, dan kerja kelompok peserta.

5. Evaluasi proses dan hasil belajar peserta diklat dilakukan pada hari terakhir sebelum penutupan.

Cianjur 19 Mei 2008

Yang melaksanakan Tugas

Ir. NR. Dewi Sopiah A, MT

NIP. 132014434

Senin, 14 April 2008

PEMERAHAN DAN PENANGANAN AIR SUSU SAPI


PENDAHULUAN

A. Diskripsi

Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena kelezatan dan komposisinya yang ideal selain air susu mengandung semua zat yang dibutuhkan oleh tubuh, semua zat makanan yang terkandung didalam air susu dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh.

Didalam kehidupan sehari-hari, tidak semua orang meminum air susu yang belum diolah. Hal ini disebabkan karena tidak terbiasa mencium aroma susu segar (mentah), atau sama sekali tidak suka air susu dan sebagian lagi karena menganggap harga air susu mahal dibandingkan kebutuhan sehari-hari lainnya. Dengan adanya teknologi pengolahan/pengawetan bahan makanan, maka hal tersebut diatas dapat diatasi, sehingga air susu beraroma enak dan disukai orang.

Air susu yang banyak menyebar dan dikenal dipasaran adalah air susu sapi. Karena faktor kebiasaan dan ketersediaannya maka air susu sapi lebih menonjol dipasaran dibandingkan dengan air susu kambing dan kerbau.

B. Sub Kompetensi

Ruang lingkup sub kompetensi Pemberian Pakan meliputi:

1. Mengetahui bangsa-bangsa sapi perah yang ada di Indonesia

2. Menyiapkan Pemerahan

3. Melakukan proses pemerahan

4. Menampung air susu

5. Menguji kualitas air susu

6. Menangani air susu

PRASARAT

Sebelum mempelajari modul ini peserta diklat sudah mempelajari unit kompetensi dibawah ini sebagai prasarat untuk memudahkan dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan yang efisien dan efektif dalam proses pembelajaran:

  • Anatomi dan fisiologi ternak
  • Budidaya sapi perah
  • Nutrisi ternak

C. BANGSA/JENIS SAPI PERAH YANG ADA DI INDONESIA

Ada beberapa jenis sapi perah yang berkembang di Indonesia tetapi populasinya tidak banyak, salah satu contoh yang berkembang di indonesia adalah :

1. Sapi FH ( Frisland Holstein)

Asal sapi dari desa Friesland Oenkerk The Netherland

Ciri-ciri Sapi FH :

- Bulu belang hitam putih dengan batas warna yang jelas.

- Bobot badan jantan 1.000 kg dan betina 682 kg

- Produksi susu rata-rata per laktasi di Eropa 7.245 kg, sedangkan di Indonesia 10 liter / hari atau setara dengan 3.050 kg / laktasi.

- Kadar lemak susu 3,65 %

- Punggung, dari pangkal bahu sampai pangkal ekor datar

- Sikap jalan baik

- Mata : Jernih, bersih dan aktif

- Ambing susu penuh dengan urat pada pangkalnya

- Puting susu simetris, sejajar membentuk segi empat, tidak lebih dari empat buah. Puting cukup panjang untuk memudahkan waktu pemerahan.

- Penggantungan ambing susu lebar

1. Sapi Jersey

Asal dari desa Jersey England

Ciri – Ciri sapi Jersey :

- Bulu berwarna coklat rusa

- Bobot badan betina 454 kg dan jantan 680 kg

- Produksi susu rata-rata 4.957 kg / laktasi.

- Kadar lemak susu 4,85 %

- Masak dini / Cepat dewasa

D. PERSIAPAN PEMERAHAN

1. Persiapan peralatan pemerahan

2. Persiapan ruang permerahan

3. Persiapan pemerah

Persiapan sapi perah

1. PERSIAPAN PERALATAN PEMERAHAN

Persiapan ini sangat penting dilakukan supaya air susu hasil perahan terhindar dari bibit penyakit dan jasad renik yang terbawa dari alat-alat perah. Adapun persiapan peralatan pemerahan yang biasa dialakukan adalah sebagai berikut :

a. Persiapan peralatan pemerahan dengan hand milking ( tangan manusia)

· Alat-alat pemerahan susu seperti ember susu, milken dan alat takar susu dibersihkan dengan cara dibilas dengan air bersih dengin, diberi air sabun sambil di gosok seluruh bagian alat tersebut, bilas dengan air bersih dingin kemudian dibersihkan dengan air hangat

· Simpan peralatan pemerahan yang telah dicuci bersih ditiriskan / dikeringkan selanjutnya ditempatkan pada tempat yang telah disediakan

b. Persiapan peralatan pemerahan dengan mesin milking (mesin pemerahan)

· Fortable mesin milking (mesin pemerah susu yang dapat di pindah-pindah)

- Bersihkan mesin perah dengan air panas pada bagian karet penyedot yang kontak langsung dengan ambing .

- Ember susu, milken, dan saringan air susu dibersihkan dengan cara dibilas dengan air bersih dengin, diberi air sabun sambil di gosok seluruh bagian alat tersebut, bilas dengan air bersih dingin kemudian dibersihkan dengan air hangat

- Tiriskan pada tempat yang telah disediakan.

· Permanen mesin milking ( mesin pemerah susu permanen)

- Nyalakan mesin pemerahan susu

- Siapkan air bersih dingin, air sabun, dan air panas.

- Celupkan ujung pipa mesin milking secara berurutan ke dalam air bersih dingin, air sabun dan air panas. Otomatis air tersedot ke dalam mesin milking dengan tujuan untuk membilas, mensucihamakan dan membersihkan mesin milking dari sisa susu yang melekat yang tertinggal hasil pemerahan sebelumnya, secara otomatis air akan keluar pada pipa pengeluaran.




Senin, 04 Februari 2008

Pemeliharaan ulat sutera

Dari Ulat ke Kupu-Kupu


Seekor ulat sutera di kepompongnya yang terpintal dengan benang sutera.

ila anda mempunyai 450-500 telur dan harus melindunginya dari ancaman lingkungan, apa yang akan anda lakukan? Langkah terbijak bagi anda adalah mengambil tindakan pencegahan supaya tidak terpencar berhamburan, umpamanya karena angin atau faktor lingkungan lainnya. Dengan menjadi hewan yang menelurkan kebanyakan telurnya pada satu waktu (450-500), ulat sutera menggunakan cara yang sangat cerdas untuk melindungi telur-telurnya: ulat sutera itu menyatukan telur-telur tersebut dengan zat kental (benang) yang dikeluarkannya untuk mencegah supaya telur-telur itu tidak terpencar ke sekitarnya.

Ulat-ulat yang memunculkan telur-telur mereka mula-mula mendapati cabang yang aman bagi mereka sendiri dan kemudian mengikatkannya dengan benang yang sama. Lalu, untuk mengembangbiakkan mereka sendiri, mereka mulai memintal kepompong dengan benang yang mereka keluarkan. Untuk melengkapi proses ini, diperlukan waktu 3-4 hari bagi ulat yang baru membuka mata menatap kehidupan. Selama jangka waktu ini, ulat itu membuat ribuan putaran dan menghasilkan benang sepanjang rata-rata 900-1500 meter.14 Pada akhir proses ini, mulailah tugas baru sebagai bagian dari metamorfosis untuk menjadi kupu-kupu yang anggun.

Tindakan yang dilakukan oleh ulat sutera induk untuk melindungi telur-telurnya atau pun perilaku ulat mungil tanpa kesadaran, pendidikan, atau pengetahuan tersebut tidak bisa dijelaskan oleh teori evolusi. Khususnya, ajaibnya kemampuan si induk untuk menghasilkan benang yang dipakai untuk mengamankan telur-telurnya. Pengetahuan ulat yang baru lahir tentang lingkungan yang paling cocok bagi dirinya sendiri, pemintalan kepompongnya yang sesuai dengan hal ini, pelaksanaan metamorfosisnya, dan kehadirannya melalui metamorfosis yang tanpa masalah ini berada di luar pemahaman manusia. Karenanya, kita bisa mengatakan ala kadarnya bahwa setiap ulat lahir ke dunia dengan dibekali pengetahuan tentang apa yang harus dilakukannya, yang berarti bahwa semua hal ini 'diajarkan' sebelum ia lahir.


Mari kita jelaskan ini dengan sebuah contoh. Apa pendapat anda jika melihat bayi yang baru lahir bisa berdiri selama beberapa jam setelah kelahirannya, mengumpulkan benda-benda yang ia butuhkan untuk membuat alas tidurnya (seperti selimut kapas, bantal, kasur), dan kemudian menyatukannya dengan rapi, membuat alas tidurnya dan berbaring di atasnya? Setelah anda pulih dari keterkejutan terhadap peristiwa ini, mungkin anda mengira bahwa bayi itu pasti diajari dengan cara yang luar biasa di rahim induknya untuk mengerjakan proses seperti itu. Kejadian ulat itu tidak berbeda dari bayi dalam contoh ini.

Dialah Allah, Maha Pencipta, Maha Pembuat, Maha Pembentuk rupa, Yang mempunyai nama-nama yang indah; segala sesuatu yang di langit dan di bumi memurnikan dan mengagungkan-Nya; Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana. (Surat al-Hasyr, 24)



Ini sekali lagi mengarahkan kita pada kesimpulan yang sama: makhluk-makhluk hidup hadir ke dalam kehidupan, berkelakuan dan hidup dengan cara yang ditentukan oleh Allah Yang menciptakan mereka. Ayat Al-Qur'an yang menyatakan bahwa Allah memberi ilham kepada lebah dan memerintahkannya untuk membuat madu (Surat an-Nahl, 68-69) memberi contoh tentang rahasia besar dunia makhluk hidup. Rahasia ini adalah bahwa semua makhluk hidup tunduk kepada kehendak Allah dan mengikuti takdir yang ditentukan oleh Dia. Karena inilah lebah membuat madu dan ulat sutera membuat sutera.